bahasa ku indonesia

CuraHan hAti daN gOreSaN kaTa sEorAnG anAK maNusiA yaNg IngIn mEnGgapAi dUnIa..


05.03

Puisi

Diposting oleh ours world

Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait, gubhan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, sajak dan makna khusus. Puisi dibagi menjadi dua macam, yaitu 1.Puisi Lama 2.Puisi Baru 1.Puisi Lama Yang dimaksud dengan puisi lama yaitu puisi yang belum dipengaruhi oleh puisi barat. Macam- macam puisi lama: a.Pantun Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris yang bersajak (abab), larik yang pertama dan kedua merupakan sampiran sedangkan larik yang ketiga dan keempat merupakan isi. Contoh Pantun: Kulit lembu celupkan samak Mari dibuat tapak kusut Harta dunia janganlah tamak Kalau mati tidak mengikut Anak ayam turun sepuluh Mati satu tinggal Sembilan Belajarlah sungguh- sungguh Untuk bekal kemudian b.Syair Syair adalah bentuk puisi lama yang tiap- tiap bait terdiri dari 4 baris dengan sajak (aaaa) Contoh Syair Ibunda Tercinta Karya Umbu Landu Paranggi Perempuan itu senantiasa bernama: Korban, terima kasih, restu dan ampunan Dengan tulus setia telah melahirkan Berpuluh lakon, nasib sejarah manusia c.Gurindam Gurindam adalah bentuk puisi lama yang bersajak dua baris yang menngandung petuah atau nasihat. Contoh gurindam: Barang siapa mengenal yang tersebut, tahulah ia makna takut. Barang siapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang. Barang siapa meninggalkan puasa, tidaklah mendapat dua temasya. Barang siapa meninggalkan zakat, tiadalah hartanya beroleh berkat. Barang siapa meninggalkan haji, tiadalah ia menyempurnakan janji. d.Talibun Talibun adalah bentuk puisi lama dalam kesusastraan Indonesia (Melayu), yang jumlah barisnya lebih dari 4, biasanya antara 16-20, serta mempunyai persamaan bunyi pada akhir baris. Contoh Talibun: Tengah malam sudah terlampau Dinihari belum lagi nampak Budak-budak dua kali jaga Orang muda pulang bertandang Orang tua berkalih tidur Embun jantan rintik-rintik Berbunyi kuang jauh ke tengah Sering lanting riang di rimba Melenguh lembu di padang Sambut menguak kerbau di kandang Berkokok mendung, Merak mengigal Fajar sidik menyinsing naik Kicak-kicau bunyi Murai Taktibau melambung tinggi Berkuku balam dihujung bendul Terdengar puyuh panjang bunyi Puntung sejengkal tinggal sejari Itulah alamat hari nak siang (Hikayat Malim Deman) e.Seloka Seloka adalah jenis puisi yang mengandung ajaran (sindira, dsb) biasanya terdiri dari 4 baris yang berrima (aaaa) yang mengandung sampiran dan isi. Contoh Seloka: Jaman Edan Negara kacau lahir pahlawan Bahu- membahu sisingkan lengan Pancang tonggaak Negara aman Pancasila dasar jadi panutan Selayang saying adzabnya zaman Lirak lirik cari dukungan Uang belanjanya termakan angan Usung idealisme berhujjah iman Berkobar- kobar di dalam gedung Lima sila tinggal baying Ada uang salahpun menang Naik banding siapa pinang Maju salah mundur salah Hidup memang gampang susah Jaman sekarang jaman susah Mati puan masih berhujjah f.Karmina Karmina adalah pantun dua seuntai (pantun kilat), baris pertama sebagai sampiran, dan baris kedua berupa isi: Contoh karmina: Kayu lurus dalam lalang Kerbau kurus banyak tulang Ada badut dengan macan Perut gendut mau makan g.Soneta Soneta adalah sajak yang terdiri dari 4 bait, 2 bait pertama masing- masing terdiri atas 4 baris, sedangkan 2 bait selanjutnya masing- masing 3 baris, sajak 14 baris yang merupakan satu pokok pikiran atau perasaan yang bulat. Contoh Soneta: Gembala Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a ) Melihat anak berelagu dendang ( b ) Seorang saja di tengah padang ( b ) Tiada berbaju buka kepala ( a ) Beginilah nasib anak gembala ( a ) Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b ) Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b ) Pulang ke rumah di senja kala ( a ) Jauh sedikit sesayup sampai ( a ) Terdengar olehku bunyi serunai ( a ) Melagukan alam nan molek permai ( a ) Wahai gembala di segara hijau ( c ) Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c ) Maulah aku menurutkan dikau ( c ) (Muhammad Yamin) 2.Puisi Baru Yang diaksud dengan puisi baru adalah suatu puisi yang bentuknya lebih bebas dari puisi lama baik dalam segi baris maupun dari segi sajaknya. Puisi baru ada dua macam yaitu: 1.Puisi Bebas 2.Puisi kontemporer 1.Puisi bebas Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh rima dan matra, tidak pula terikat oleh jumlah baris di setiap baitnya, dan tidak terikat oleh jumlah suku kata dalam setiap barisnya. Contoh Puisi bebas: karya Kahlil Gibran CINTA Mereka berkata tentang serigala dan tikus Minum di sungai yang sama Di mana singa melepas dahaga Mereka berkata tentang helang dan? hering Menjunam paruhnya ke dalam bangkai yg sama Dan berdamai - di antara satu sama lain, Dalam kehadiran bangkai - bangkai mati itu Oh Cinta, yang tangan lembutnya mengekang keinginanku Meluapkan rasa lapar dan dahaga akan maruah dan kebanggaan, Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku Memakan roti dan meminum anggur Menggoda diriku yang lemah ini Biarkan rasa lapar menggigitku, Biarkan rasa haus membakarku, Biarkan aku mati dan binasa, Sebelum kuangkat tanganku Untuk cangkir yang tidak kau isi, Dan mangkuk yang tidak kau berkati 2.Puisi Kontemporer Puisi Kontemporer adalah puisi pada masa yang sama, maksudnya, puisi itu tenar pada masa si pengarang hidup. Contoh Puisi Kontemporer: Ku Rindu Wajah.. Ku rindu sebuah wajah dalam kilau perantauan dekad berzaman ditinggalkan salam kemesraan terpisah terlayang suatu warkah apakah pemunya nama adalah pemilik wajah yang sekian kali terbayang di mimpi-mimpi indah Ku rindu sebuah wajah senyum tangis di rantai waktu degup jantung bertingkah dan cerita lama kembali menerawang memori bersama helaian kelopak mawar yang kering masih di dalam diari senyum bersama sinar kilau mentari jingga di tasik varsiti Ku rindu sebuah wajah pengubat waktu dulu......... Unsur Intrinsik puisi adalah: 1.Tema : menggambarkan tentang apa puisi tersebut 2.Amanat : pesan 3.Rima : Persamaan bunyi 4.Ritma : perhentian atau tekanan yang teratur 5.Majas atau gaya bahasa 6.Kesan : Perasaan yang diungkapkan lewat puisi 7.Diksi : pilihan kata 8.Korespondensi : Hubungan antara baris yang pertama dengan baris yang kedua. 9.Tema : menggambarkan tentang apa puisi tersebut 10.Amanat : pesan 11.Rima : Persamaan bunyi 12.Ritma : perhentian atau tekanan yang teratur 13.Majas atau gaya bahasa 14.Kesan : Perasaan yang diungkapkan lewat puisi 15.Diksi : pilihan kata 16.Korespondensi : Hubungan antara baris yang pertama dengan baris yang kedua. Usur Ekstrinsik puisi adalah unsur yang di luar karya itu sendiri, misalnya; Biografi, agama, pandangan hidup pengarang, adat sosial politik, budaya, dan sebagainya.

0 komentar:

Posting Komentar